Peringatan Hari Santri menjadi momentum syukur dan refleksi. Kita merayakan khazanah keilmuan, keteladanan ulama, dan kiprah santri sebagai penjaga keutuhan negeri. Tahun ini, mari menyalakan semangat berkarya—dengan ilmu, akhlak, dan pengabdian.
Menurut saya, inti Hari Santri adalah menyatukan dzikir, pikir, dan amal. Dengan semangat moderasi dan cinta tanah air, santri bergerak menghadirkan kemaslahatan: memperkuat literasi, menumbuhkan daya saing, dan merawat harmoni sosial.
“Santri adalah cahaya peradaban: mencintai ilmu, menebar akhlak, merawat Indonesia.”
Semoga semangat Hari Santri meneguhkan komitmen kita untuk terus belajar, bertumbuh, dan memberi manfaat. Dari pesantren untuk Indonesia, dari akhlak untuk peradaban.
Tinggalkan Komentar