Program Tahfidz Al-Qur’an Santri Pondok Pesantren Subul El-Salam

Program Tahfidz

Program Tahfidz Al-Qur’an di Pondok Pesantren Subul El-Salam merupakan salah satu program utama yang menjadi ruh pendidikan santri. Melalui program ini, para santri tidak hanya dituntun untuk menghafal 30 juz Al-Qur’an, tetapi juga dibimbing agar mampu menjaga hafalan, memahami makna, serta mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan jadwal yang teratur dan metode yang disiplin, para santri terbiasa membaca, mengulang, dan menyetorkan hafalan secara konsisten. Setiap proses murojaah bukan hanya latihan lisan, melainkan juga pendidikan hati—melatih kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan dalam menjaga kalam Allah. Momen ketika seorang santri berhasil menuntaskan hafalannya adalah saat penuh haru yang disambut dengan doa, rasa syukur, dan kebahagiaan bersama seluruh keluarga besar pesantren.

Santri yang Menyelesaikan Hafalan

Santri 1
Ihsan Rayyan Nafiz

Lama Menghafal
10 Bulan.

Santri 2
Arbieyanza Fatkhiar Akhmad

Lama Menghafal
10 Bulan.

Santri 3
Rifqi Abhirahma Nugroho

Lama Menghafal
34 Bulan / 2 Tahun 10 Bulan.

Santri 4
Maresa Suci Lestari

Lama Menghafal
31 Bulan / 2 Tahun 7 Bulan.

Santri 5
Siti Nur Afifah

Lama Menghafal
8 Bulan.

Santri 6
Dina Citra Aisya

Lama Menghafal
31 Bulan / 2 Tahun 7 Bulan.

Pondok Pesantren Subul El-Salam berharap semakin banyak santri yang mengikuti jejak mereka, hingga lahir generasi Qur’ani yang membawa cahaya dan keberkahan bagi umat, bangsa, dan agama.

Keberhasilan para santri dalam menyelesaikan hafalan Al-Qur’an menjadi teladan dan motivasi bagi teman-teman lainnya. Mereka membuktikan bahwa dengan kesungguhan, disiplin, dan doa, cita-cita untuk menghafal Al-Qur’an 30 juz dapat tercapai. Semoga para penghafal Qur’an ini terus istiqamah dalam menjaga hafalannya dan kelak menjadi penerang di tengah masyarakat.

Program Tahfidz

Pondok Pesantren Subul El-Salam berdoa, semoga semakin banyak santri yang menyusul jejak mereka hingga lahir generasi Qur’ani yang mampu menebarkan cahaya Al-Qur’an. Karena sejatinya, penghafal Qur’an bukan hanya kebanggaan pondok, melainkan juga aset berharga bagi umat, bangsa, dan agama.